: : : Assalamu alaikum wr.wb : : : Selamat datang saya sampaikan kepada pengunjung blog saya : : : Azra Fahdilla Siregar : : :

Rabu, 03 Maret 2010

Biografi SMA Negeri 1 Matauli

Studi sekolah unggul di SMU Unggul Matauli Sibolga, Sumatra Utara dilatar belakangi oleh perkembangan/pembangunan sekolah unggul yang semakin diminati dan diembangkan di berbagai propinsi. Perkembangan SMU plus ternyata memperoleh sambutan yang baik dari Pemda setempat dan masyarakat. Dalam perkembangannnya SMU plus ternyata pengelolaannya berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Sekolah plus ternyata dianggap sebagai percontohan bagi sekolah disekitarnya dan diharapkan dapat memberi imbas positif bagi sekolah sekitarnya. Sekolah plus dipandang perlu sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan mutu pendidikan karena peserta didik diberi kesempatan lebih dalam pelayanan pendidikan. Disamping keunggulan yang diharapkan dari SMU unggulberbagai kritikan muncul seperti biaya yang relatif lebih mahal dan belum adanya standar atau konsep "keunggulan" yang jelas. Tujuan studi adalah memperoleh informasi tentang konsep sekolah plus, sistem pengelolaan, kendala dalam penyelenggaraan, dan mencari model sekolah plus yang ideal sebagai saran kebijakan selanjutnya.
Studi ini merupakan kasus sekolah unggulan khususnya di SMU Negeri 1 Matauli Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Kajian diarahkan pada pengelolaan sekolah. Responden penelitian meliputi Kepala Sekolah, Guru, Siswa, BP3, dan pengurus asrama. Untuk mendapatkan informasi tambahan pejabat Kanwil Dikbud juga disertakan sebagai responden terutama untuk memperoleh informasi mengenai kebijakan tentang sekolah plus. Data dikumpulkan melalui angket, daftar isian, wawancara, dan observasi lapangan . Analisis dilakukan menggunakan analisis kualitatif dengan melihat input, proses, dan out put pendidikan.
Sekolah unggul di SMU Negeri 1 Matauli dibentuk atas dasar kesadaran tokoh-tokoh masyarakat Sumatera Utara didorong oleh kebikan “Marsipature Hutana Be” yang artinya “membangun kampung halaman”. Hal itu tumbuh berdasarkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas sumber daya manusia, terutama dari daerah asalanya. Adanya persaingan “sehat” antar Dati II dalam membangun dan mengembangkan sekolah unggul, mendorong daya saing dan meningkatkan mutu pendidiakan di luar Jawa, dan adanya acuan sekolah unggul seperti SMU Taruna Nusantara Magelang. Untuk mencapai tujuan penyelenggaraan sekolah unggulan, yaitu membentuk manusia yang unggul dalam IPTEK dan IMTAQ, serta memiliki rasa nasionalisme yang tinggi maka harus dibarengi dengan mutu input siswa yang bermutu pula. Seleksi siswa yang masuk sekolah unggulan meliputi pertimbangan nilai rapor SLTP, NEM SLTP, tes akademik, tes kesehatan/kesamaptaan, dan tes psikologi. Siswa yang lulus dimasukkan kedalam suatu kelas unggul dan mereka diberi beasiswa, diasramakan, mendapat berbagai fasilitas, dan bebas SPP, sedangkan siswa yang tidak lulus seleksi dimasukkan ke kelas biasa dan mengikuti program biasa. Kualifikasi guru semua telah memenuhi standar yang diprogramkan. Sebagai motivator, guru juga diberi kemudahan-kemudahan seperti perumahan, pakaian, dan gaji yang lebih tinggi dari guru pada umumnya. Sarana-prasarana pendidikan telah dibangun memenuhi standar minimal disertai fasilitas seperti laboratorium, perpustakaan, dan sarana ekstrakurikuler yang lengkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar